Selasa, 23 November 2010

Magnetic Resonance Imaging

Prinsip
MRI menggunakan konsep medan magnet dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen

Pengertian MRI
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hydrogen. Selain itu juga untuk menemukan jumlah kandungan air dalam struktur geologi. Biasa digunakan untuk menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi otot hidup dan juga memperkirakan ketelusan batu kepada hidrokarbon.


Kegunaan MRI
Dengan MRI, isi dalam tubuh dapat dilihat tanpa harus melalui pembedahan.
Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alat diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik penggambaran MRI, antara lain :
  1. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik,
  2. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya,
  3. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya,
     4. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.


  Cara Kerja MRI 
1. Pertama, putaran nukleus atom molekul otot diselarikan dengan menggunakan medan magnet yang berkekuatan tinggi.
Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI (gantry), maka atom H akan sejajar dengan arah medan magnet. Demikian juga arah spinning dan precessing akan sejajar dengan arah medan magnet.

2. Kemudian, denyutan/pulsa frekuensi radio dikenakan pada tingkat menegak kepada garis medan magnet agar sebagian nuklei hidrogen bertukar arah.
Saat diberikan frequensi radio , maka atom H akan mengabsorpsi energi dari frequensi radio tersebut. Akibatnya dengan bertambahnya energi, atom H akan mengalami pembelokan, sedangkan besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi radio frequensi yang diberikan.

3. Selepas itu, frekuensi radio akan dimatikan menyebabkan nuklei berganti pada konfigurasi awal.
Ketika ini terjadi, tenaga frekuensi radio dibebaskan yang dapat ditemukan oleh gegelung yang mengelilingi pasien. Pada saat kembali inilah, atom H akan memancarkan energi yang dimilikinya. Kemudian energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan diper-kuat.

4. Sinyal ini dicatat dan data yang dihasilkan diproses oleh komputer untuk menghasilkan gambar otot.
Sinyal ini diolah dan direkonstruksikan berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.

5. Dengan ini, ciri-ciri anatomi yang jelas dapat dihasilkan. Pada pengobatan, MRI digunakan untuk membedakan otot patologi seperti tumur otak dibandingkan otot normal.







Senin, 22 November 2010

MRI in More

    Jenis-jenis MRI

MRI yang ditinjau dari tipenya terdiri dari :
open gantry MRI
  1. MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang yang luas
  2. MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.
 MRI yang ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari :
  1. MRI Tesla tinggi (High Field Tesla) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 T
  2. MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T
  3. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 T
Sebaiknya suatu rumah sakit memilih MRI yang memiliki tesla tinggi karena alat tersebut dapat digunakan untuk teknik Fast Scan yaitu suatu teknik yang memungkinkan 1 gambar irisan penampang dibuat dalam hitungan detik, sehingga kita dapat membuat banyak irisan penampang yang bervariasi dalam waktu yang sangat singkat. 

Perbandingan antara MRI dan CT Scan :

Salah satu tinjauan kelebihan MRI yaitu menurut pengetahuan pengobatan masa kini, tidak ada dampak yang berbahaya pada orang yang sakit. Dibandingkan dengan CT scans “computed axial tomography” yang menggunakan aksial tomografi berkomputer yang melibatkan dos radiasi mengion, MRI hanya menggunakan medan magnet kuat dan radiasi tidak mengion “non-ionizing” dalam jalur frekuensi radio.
Bagaimanapun, perlu diketahui bahwa orang sakit yang membawa benda asing logam (seperti serpihan peluru) atau implant terbenam (seperti tulang Titanium buatan, atau pacemaker) tidak boleh dipindai di dalam mesin MRI, disebabkan penggunaan medan megnet yang kuat.
Satu lagi kelebihan scan MRI adalah kualitas gambar yang diperoleh biasanya revolusi lebih baik dibanding CT scan. Lebih-lebih lagi untuk scan otak dan tulang belakang walaupun mesti dicatat bahwa CT scan kadangkala lebih berguna untuk cacat tulang.
Berbeda dengan CT scan, MRI tidak memberikan rasa sakit akibat radiasi karena tidak digunakannya sinar-X dalam proses tersebut.
Beberapa faktor kelebihan yang dimiliki MRI yaitu kemampuannya membuat potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan lunak.
Teknik penggambaran MRI relatif kompleks karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila pemilihan parameter tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detil tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.

    Kelebihan MRI Dibandingkan dengan CT Scan

Ada beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu :
  • MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.
  • Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
  • Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
  • Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.
  • MRI tidak menggunakan radiasi pengion

    Perkembangan terkini
             
    Mesin MRI dengan kekuatan 9,4 tesla telah selesai diuji keamanannya dengan sukses dan dapat menampilkan gambaran real-time terhadap proses biologis otak manusia. Mesin ini diharapkan dapat mengantarkan kita ke era baru pencitraan otak, sehingga kita dapat mengamat proses-proses metabolik dengan lebih baik. Mesin ini dapat memindai dan memvisualisasikan otak manusia. Mesin ini dapat melihat aktivitas otak manusia dengan lengkap karena natrium yang terlibat di dalamnya memungkinkan peneliti secara langsung mengikuti salah satu proses konsumsi paling penting di dalam sel-sel otak.
     

Minggu, 21 November 2010

More and more about MRI

Aplikasi Klinik Pemeriksaan M R I 

Pemeriksaan MRI bertujuan mengetahui karakteristik morpologik (lokasi, ukuran, bentuk, perluasan dan lain lain dari keadaan patologis. Tujuan tersebut dapat diperoleh dengan menilai salah satu atau kombinasi gambar penampang tubuh akial, sagittal, koronal atau oblik tergantung pada letak organ dan kemungkinan patologinya.  


Adapun jenis pemeriksaan MRI sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya :
1. Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada : kelenjar pituitary, lobang telinga dalam , rongga mata , sinus ;
2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi: stroke / infark, gambaran fungsi otak, pendarahan, infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma, angioma, proses degenerasi, atrofi;
3. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi, trauma, kelainan bawaan.
4. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ: lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki, kaki, untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen, tumor, infeksi/abses dan lain lain;
5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati, ginjal, kantong dan saluran empedu, pakreas, limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli,
6. Pemeriksaan Thorax untuk melihat: paru –paru, jantung.


Apakah Alat Scan MRI Berbahaya?
Tidak ada yang tahu bahaya atau efek samping dari penggunaan alat scan MRI. Uji tes dengan alat ini tidak menyakitkan karena kita tidak merasakannya. Sejak pancarannya tidak dipergunakan, prosedur ini dapat dipergunakan berulang tanpa masalah yang di timbulkan. Ada sebuah risiko teoritis kecil ke fetus di 12 minggu pertama kehamilan, oleh karena itu penscanan tidak dilaksanakan pada perempuan hamil selama saat ini.
Saat pasien berada di dalam satu silinder besar, sebagian orang mengalami kecemasan sehingga mengalami claustrophobic selama test. Pasien yang ketakutan ini mungkin seharusnya berkonsultasi dahulu agar saat menjalani tes scan sehingga mereka menjadi rileks.
Alat scan ini juga menghasilkan suatu gangguan saat alat ini bekerja, yang mungkin dirasakan ketidaknyamanan.

Tindakan yang Perlu Dilakukan Bila Terjadi Kecelakaan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kecelakaan selama pemeriksaan MRI. Bila terjadi keadaan gawat pada pasien, segera menghentikan pemeriksaan dengan menekan tombol ABORT, pasien segera dikeluarkan dari pesawat MRI dengan menarik meja pemeriksaan dan segera berikan pertolongan dan apabila tindakan selanjutnya memerlukan alat medis yang bersifat ferromagnetik harus dilakukan di luar ruang pemeriksaan .
Seandainya terjadi kebocoran Helium, yang ditandai dengan bunyi alarm dari sensor oxigen, tekanlah EMERGENCY SWITCH dan segera membawa pasien ke luar ruang pemeriksaan serta buka pintu ruang pemeriksaan agar terjadi pertukaran udara, karena pada saat itu ruang pemeriksaan kekurangan oksigen.
Apabila terjadi pemadaman (Quenching), yaitu hilangnya sifat medan magnet yang kuat pada gentry (bagian dari pesawat MRI) secara tiba-tiba, tindakan yang perlu dilakukan buka pintu ruangan lebar- lebar agar terjadi pertukaran udara dan pasien segera di bawa keluar ruangan pemeriksaan. Hal perlu dilakukan karena Quenching menyebabkan terjadinya penguapan helium, sehingga ruang pemeriksaan MRI tercemar gas Helium.




Daftar Pustaka